Investigasi Terkait Tergerusnya Tanah Warga Oleh Pemerintah Desa Prunggahan Wetan

  • Oct 28, 2023
  • Prunggahanwetan

prunggahanwetan-semanding.desa.id Jalan poros desa yang biasa disebut warga dengan sebutan Jalan Rorombo, menjadi pembatas antara Desa Prunggahan Wetan dengan Desa Semanding menjadi jalan alternatif bagi warga untuk menuju pusat Desa Prunggahan Wetan atau menuju Kota Tuban. Namun seiring dengan berjalannya waktu, jalan yang awalnya tergolong baik, kini mulai memprihatinkan. Pasalnya, hujan yang terus menerus mengguyur membuat jalan tersebut semakin tebal oleh timbunan lumpur.

Lumpur yang kerap muncul di tengah jalan berasal dari perkebunan jagung milik warga yang letaknya jauh di atas permukaan jalan. Lumpur ini kerap datang apalagi ketika hujan deras turun. Ini membuat jalan tersebut menjadi sangat licin dan sangat membahayakan. Sudah banyak warga yang menjadi korban di jalan tersebut. Drainase yang buruk merupakan penyebab utama.

Tak hanya itu saja, tanah yang berada di sebelah timur jalan juga tergerus air hingga menimbulkan rekahan yang sangat lebar. Ini tentunya menimbulkan kekhawatiran warga karena kalau dibiarkan begitu saja tanah mereka nanti bisa hilang. Bahkan warga lain mengeluh jika setiap hujan turun air dari area tersebut akan memasuki rumah mereka.

Di ujung jalan yang berada di samping pom bensin Semanding jalan juga rusak parah. Ini rusaknya dikarenakan beban muatan kendaraan yang melintas serta faktor curah hujan yang terus mengguyur dan kebetulan berada tepat di pintu masuk jalan tersebut.

Hal ini menggugah hati Kepala Desa Prunggahan Wetan, Hari Winarko, S.H, untuk mencari tahu apa penyebab serta bagaimana solusi yang tepat yang dapat diterapkan di area tersebut. Kemarin (25/01), Hari beserta perangkatnya turun ke lapangan untuk menelusuri masalah yang terjadi. Warga yang terdampak juga turut didatangkan dalam kesempatan tersebut.

Menurut Hari saat ditemui di lapangan,“Ini solusi yang paling tepat adalah dibuatkan gorong-gorong sepanjang tanah yang terdampak. Mungkin kira-kira sekitar 0,5 meter. Dan kami juga sudah berkoordinasi dengan pemilik tanah dan Alhamdulillah setuju. Tinggal kita mintakan bantuan kepada Dinas terkait,” terangnya.

Untuk ujung jalan yang rusak, menurut Hari, solusi yang tepat adalah jalan di cor. Ini akan lebih efektif dan efisien untuk menahan beban kendaraan serta keadaan alam yang ekstrim seperti saat ini. Dalam kesempatan tersebut juga didatangi oleh Kepala Desa Semanding, Lik Suyanto, untuk sekalian mengkroscek keadaan yang ada di daerah tersebut.

( NWDH )