prunggahanwetan-semanding.desa.id Masalah Lingkungan merupakan masalah yang masih menjadi momok dalam kehidupan bermasyarakat. Seringkali banyak problematika yang timbul berawal dari lingkungan yang kurang mendapat perhatian. Contoh saja sampah. Sampah yang kelihatan sepele dapat menjadikan masalah yang luar biasa bagi kita, baik itu dalam masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Permasalahan sampah akan lebih parah lagi apabila pembuangan akhirnya di sungai. Sungai merupakan komponen penting dalam mengalirkan sumber daya alam utama bagi manusia, yaitu air. Sehingga apabila fungsinya terganggu akan berdampak pula bagi manusia.
Untuk itu, dalam hal ini Komunitas Peduli Aliran Sungai atau dikenal dengan KOMPAS mengadakan sebuah gebrakan, yaitu Resik Kali Gunting dari sepanjang desa yang dilalui aliran sungai pada Minggu kemarin (18/10). Dimulai dari Desa Bektiharjo, Prunggahan Wetan, Prunggahan Kulon, Tegalagung, hingga Kelurahan Karang. Dalam kegiatan ini juga dibantu oleh banyak komunitas, diantaranya Komunitas EPPI dari Kediri. Masyarakat setempat juga tidak kalah banyaknya dalam membantu dalam acara resik kali tersebut.
Sebelum kegiatan Resik Kali Gunting dilaksanakan, pada malam sebelumnya (17/10) diadakan sarasehan untuk membahas persiapan terkait agenda tersebut. Dalam acara tersebut dihadiri oleh Bapak Agung Supriyanto, SH,MH dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur. Kepala Desa Prunggahan Wetan, Bektiharjo, serta Prunggahan Kulon dan Tegalagung juga turut hadir dalam acara tersebut.
Ketua Komunitas KOMPAS, Warso,S.T menjelaskan,"Kegiatan ini adalah kegiatan non politik, ini adalah kegiatan peduli lingkungan. Di wilayah Semanding, desa yang dialiri sungai adalah Desa Bektiharjo, Prunggahan Wetan, Prunggahan Kulon, Tegalagung, hingga Kelurahan Karang. Dan kegiatan ini akan dibantu oleh berbagai macam komunitas. Dengan diadakan gerakan ini kita harapkan dapat menyelamatkan air."
Kepala Desa Prunggahan Wetan, Hari Winarko, S.H dalam sambutannya,"Kita nanti akan membersihkan sungai-sungai dari sampah-sampah yang menumpuk. Dan untuk mendukung keselamatan lingkungan, termasuk sungai, kami Pemerintah Desa Prunggahan Wetan telah membuat Peraturan Desa terkait pelestarian lingkungan hidup Desa Prunggahan Wetan. Dan nanti kita sosialisasikan. Dengan ini, akan ada kepastian hukum, sehingga lingkungan akan lebih baik lagi. Juga ada bonus bagi warga yang mengetahui jika ada pelanggaran dari pasal perdes tersebut," terangnya.
Agung Supriyanto, SH,MH, juga menambahkan bahwa," terkait dengan lingkungan, yang jelas cara melindungi dan mengelola kita yang salah. Perlu kita kaji lebih lanjut. Dan kegiatan resik kali ini merupakan usaha melestarikan bantaran kali Bektiharjo hingga Karang, dan ini sudah diawali oleh KOMPAS,"tambahnya.
Ketua Komunitas EPPI, Beny Prasetio dari Kediri, menjelaskan bahwa apabila mulai sekarang sungai tidak diperbaiki, maka dalam waktu 5 tahun lagi tinggal 50% debitnya. Ada solusi yang dapat dipraktekkan yaitu jika tanah bantaran kali dilegalkan untuk tempat sampah. Dapat dikontrol 2-3 hari sekali, dan dapat melibatkan Karang Taruna.
(NWDH)